Sumur Wakaf Produktif Pertama Sejak 56 Tahun

Baru baru ini Baitul Wakaf menyalurkan program Sumur wakaf untuk pedalaman, tepatnya di Kampung antirian (04/10)

Dusun Antirian terletak di Desa Lamahala Jaya, Kec. Adonara Timur, Kab. Flores Timur-NTT adalah kampung yang sejak 1965 belum memiliki sarana air bersih yang layak untuk di konsumsi.

Informasi ini kemudian di sampaikan kepada tim relawan untuk kemudian melakukan survey untuk kebutuhan air bersih. Untuk bisa sampai di kampung Antirian, tim dari ibu kota provinsi NTT, menggunakan Kapal Fery menuju pelabuhan Larantuka, Flores NTT dengan lama perjalanan sehari semalam dilanjutkan dengan menggunakan kapal motor laut kelokasi.

Pengeboran sumur wakaf bagi masyarakat pedalaman NTT ini dilakukan lebih 4 hari pengerjaan, dengan kedalaman sumur 52 meter. Ucapan terima kasih disampaikan langsung dari Kepala Desa Lamahala Jaya, Bapak Abdullah Selolong. Bahwa kampung ini belum memiliki sumber air bersih, untuk menopong kebutuhan warga.

“Selama 56 tahun, baru kali ini kami miliki sumber air bersih berupa sumur dari Baitul Wakaf. Saya selaku pemerintah desa, sangat berterima kasih kapada wakif Baitul Wakaf yang memperhatikan kami di desa. Semoga kerja sama ini akan terus terjalin dengan program lainya” Ujar Pak Abdulllah Selolong menahan haru.

Antusias juga ditunjukan warga desa setempat yang sejak awal menyaksikan pengeboran hingga menemukan air bersih dengan bersorak gembira.  Semoga sumber mata air ini menjadi keberkahan bagi warga dan masyarat Desa Antirian dan dengan adanya wakaf sumur produktif bisa memberikan nilai tambah buat masyarat karena mereka bisa mengalirkan air di tanah-tanah yang akan ditanami padi jagung dan kebutuhan untuk ternak.

Selain di Nusa Tengga Timur (NTT), Baitul Wakaf juga sudah menyelesaikan program wakaf sumur di lima titik lainnya sejak September 2021 yang dirangkai dalam program Satu Wakaf Untuk Lima Sumur, meliputi Lampung, Jawa Barat, Kalimantan utara dan Papua. (Adom)