Alhamdulillah, setelah penantian bertahun tahun, doa santri dan warga desa Savana Jaya, Kab Buru, Maluku terwujud. Rabu lalu tim dari Ambon bertolak kelokasi, setelah semalaman naik kapal laut dan esoknya langsung pengeboran sumur dan hari ini sudah menampakan hasil pada kedalaman 30 meter. (19/02)
Meski awalnya tidak mudah karena jarak dan lokasi yang jauh di pedalaman, namun atas karunia Allah SWT proses perjalanan, pengerjaan pengeboran berlangsung lancar dan berlanjut dengan pengecoran bak dan tandon air.
Kini santri dan warga tidak perlu lagi mencari sumber air dengan menempuh jarak berkilo kilo meter ke gunung dengan pikulan dan gunakan gerobak untuk dapatkan air bersih demi penuhi kebutuhan bersuci, minum dan lainnya. Hadirnya sumur wakaf produktif, persoalan minimnya air kini sudah teratasi.
Wakaf sumur produktif ini juga telah mendorong sektor ekonomi di pesantren dan desa, karena air juga dialirkan untuk penuhi kolam Bioflog peternakan ikan lele, nila serta gunakan untuk mengairi perkebunan pesantren dan warga.
“Ya Allah, santri dan warga disini sangat gembira. Adanya sumur wakaf produktif ini membuat semua terharu, karena terbayang betapa sulitnya dapat air sebelumnya. Sekarang airnya mengalir juga untuk penuhi kolam ikan dan buat siram kebun” Ujar Suprianto, tim pendamping program dari lokasi pengeboran menuturkan.
Krisis air bersih masih banyak dialami diberbagai berlahan negeri. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sedikitnya 102 kabupaten dari 16 provinsi di Indonesia mengalami kekeringan karena ketersediaan air yang tidak mencukupi serta dampak dari musim kemarau.
Sementara itu Tian Gusti menuturkan, program wakaf sumur ini telah digulirkan Baitul Wakaf sejak tahun 2019 lalu memang bertujuan memberikan akses air bersih bagi daerah yang mengalami krisis air sekaligus sebagai sarana meningkatkan untuk produktifitas ekonomi terutama di pedalaman dan pedesaan.
“Sumur wakaf produktif yang diwujudkan Baitul Wakaf juga menjadi sarana untuk meningkatkan produktifitas ekonomi. Hadirnya sumur wakaf menjadi pendorong pesantren untuk lebih produktif dan lebih terdorong untuk wujudkan kemandirian. Alhamdulillah, manfaatnya sudah dirasakan” Tutur Tian