Kita butuh sumberdaya yang murah maka iswaf menjadi alternatif, sedang zakat menjadi konsumsi yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan daya beli. Wakaf juga akan sangat berpangaruh penghematan sektor fasilitas publik dan layanan sosial pemerintah pada akhirnya juga akan berpengaruh padaa rendahnya cost of production
Edukasi wakaf dan pengembangan sumberdaya nazhir menjadi isu utama yang diangkat dalam bahasan agenda sosialisasi dan rapat kerja Forum Wakaf Produktif. Rapat kerja ini diawali dengan diskusi bersama Deputy Direktur Dek BI, Bapak Edi Fairuzzabadi yang membahas wakaf sebagai dari sektor untuk membangun kesejahteraan umat.
“Kita butuh sumberdaya yang murah maka iswaf menjadi alternatif, sedang zakat menjadi konsumsi yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan daya beli. Wakaf juga akan sangat berpangaruh penghematan sektor fasilitas publik dan layanan sosial pemerintah pada akhirnya juga akan berpengaruh padaa rendahnya cost of production” Ujarnya dalam penyampaian diskusi menyampaikan.
Setelah diskusi berlangsung dilanjutkan dengan sosialiasi dari Badan Wakaf Indonesia (BWI) mengenai Core Wakaf Principle (WCP) yang memuat 29 standar pengelolaan wakaf di Indonesia. Dengan berlangsungnya sosialisasi serta diskusi mengenai WCP ini diharapkan para nazhir semakin meningkat profesionalismenya dalam pengelolaan wakaf. Sosialisasi WCP ini langsung disampaikan oleh DR Hendri Tanjung selaku ketua Badan Pembinaan Nazhir BWI sekaligus salah satu tim perumus Wakaf Core Principle ini (WCP).
“Tujuan WCP ini adalah tatakelola yang baik dari lembaga wakaf serta mendorong optimalisasi penerima manfaat wakaf” Ujarnya dalam presentasi.
WCP sendiri kedepan akan disempurnakan dalam tahapan-tahapannya sehingga bisa diterapkan oleh semua level nazhir wakaf yang ada pada akhirnya WCP sendiri akan menjadi standar kerja dalam semua hal yang berkaitan dengan pengelolaan wakaf.
Peluncurkan CWLS
“Kolaborasi dalam berbagai hal untuk edukasi dan program mesti dilakukan, karena kita berharap pasar wakaf semakin terbentuk, karena kesadaran wakaf uang sendiri semakin terbangun. Dari Baitul Wakaf sendiri siap bersinergi dalam hal riset dijaringan kampus yang dimiliki atau keterlibatan dalam program FWP sendiri agar lebih masif ”
Selain diskusi, FWP juga meluncurkan produk Wakaf Link Sukuk ( WLS) yang merupakan inovasi pengelolaan wakaf berupa wakaf uang berjangka lima tahun yang ditempatkan pada sukuk negara. Pengelolaan wakaf ini dijamin produktif karena ada imbal hasil dari sukuknya akan mengalir kepada masyarakat yang kurang mampu.
Setidaknya saat ini ada tujuh belas nazhir yang tergabung dalam forum wakaf produktif mengikuti agenda ini. Inovasi pengelolaan wakaf ini dimaksudkan untuk merealisasikan potensi wakaf uang yang secara produktif untuk bisa dikelola dan dikembangkan.
Selain membahas WCP dan meluncurkan WLS, rapat kerja ini juga membentuk struktur kerja baru dan menyusun program kerja 2019. Diharapkan peran FWP akan semakin masif dalam melakukan kolaborasi antar sesama stakholder wakaf kedepan. “Kolaborasi dalam berbagai hal untuk edukasi dan program mesti dilakukan, karena kita berharap pasar wakaf semakin terbentuk, karena kesadaran wakaf uang sendiri semakin terbangun. Dari Baitul Wakaf sendiri siap bersinergi dalam hal riset dijaringan kampus yang dimiliki atau keterlibatan dalam program FWP sendiri agar lebih masif ” Ujar Rama Wijaya yang menyampaikan dalam forum rapat mewakili bidang pengelolaan dan pemberdayaan wakaf FWP.