Perhatian kepada anak yatim dan dhuafa adala anjuran Rasulullah SAW. Bahkan Rasulullah mengibaratkan orang yang menanggung anak yatim kelak di surga akan berdekatan dengan beliau seperti telunjuk dan jari tengah. Seperti hadits yang beliau sampaikan :
“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini,” kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya” (HR. Bukhari, Shahih Bukhari, Sahl bin Sa’ad As-Sa’idiy: 5304).
Kehidupan anak anak yatim dan dhuafa ini sangat rentan, terkadang selain karena minimnya perhatian dari orang terdekat, keberadaan menjadi terlantar, baik pemenuhan hak dasarnya baik keberlangsungan hidup dan tumbuh kembang.
Wakaf merupakan amalan yang pahalanya tak terputus meski si pemberi wakaf (wakif) telah tiada. Maka, Wakaf untuk Yatim dan dhuafa adalah bentuk dana wakaf yang dikelolan dalam sektor produktif yang manfaatkan akan disalurkan untuk mensupport program yatim dan dhuafa, mulai pendidikan, pangan dan bentuk lainya. Sehingga manfaatnya akan terus bertambah, meluas dan berkelanjutan.
Setidaknya saat ini terdapat 120 titik pesantren dan sekolah yang terbesar berada didaerah pedalaman yang mendedikasikan untuk membantu yatim dan dhuafa sekaligus menjadi objek penerima manfaat program wakaf untuk yatim.