Memperhatikan dan
memuliakan anak yatim dalam ajaran Islam memiliki banyak keutamaan. Terutama di
bulan Muharram, umat Islam dianjurkan mengetahui tentang Keistimewaan Anak
Yatim.
Yatim memiliki definisi
yaitu orang yang belum baligh yang ditinggal wafat oleh ayahnya. Anak yatim
harus mendapatkan perlindungan khusus karena ditinggal wafat sang ayah apalagi
harus menjadi tulang punggung keluarga.
Karena kondisi ini, maka
Islam sangat menganjurkan untuk memperhatikan anak yatim secara khusus. Bagi
seseorang yang dapat menyantuni anak yatim, dia akan mendapatkan beberapa
keutamaan.
Sebagaimana firman Allah
dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 220 yang berbunyi:
“Mereka menanyakan kepadamu
(Muhammad) tentang anak-anak yatim. Katakanlah, “Memperbaiki keadaan mereka
adalah baik!” Dan jika kamu mempergauli mereka, maka mereka adalah
saudara-saudaramu. Allah mengetahui orang yang berbuat kerusakan dan yang
berbuat kebaikan. Dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia datangkan kesulitan
kepadamu. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana”
Bukan hanya itu, Allah
SWT juga mengategorikan seseorang yang mendustakan agama jika dia menghardik
anak yatim. Seperti dijelaskan dalam Al-Quran surah Al-Maun:
“Tahukah kamu
(orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak
yatim.” (QS. Al-Maun: 1-2).
Seseorang yang menyantuni
anak yatim, maka ia akan dekat dengan Rasulullah SAW di surga seperti jarak
antara jari telunjuk dan jari tengah.
Seperti Rasulullah SAW
bersabda: “Aku dan orang yang memelihara anak yatim itu akan masuk surga
seperti ini,”. Nabi memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah dan
merenggang keduanya. (HR. Bukhari).
Sumber : baznas.go.id