Bank Wakaf Internasional melakukan penjajakan kerjasama dengan Baitul Wakaf pada kamis (16/05) dalam rangka mengoptimalkan peran dan pengelolaan wakaf di Indonesia, kegiatan ini untuk mengembangkan potensi wakaf yang dalam berbagai sektor kehidupan tujuannya meningkatkan kualitas hidup dan mampu berkontribusi dan menjadi solusi terhadap persoalan masyarakat.
“Diantara segmen Bank Wakaf Internasional adalah mengembangkan asset yang selama ini belum terkelola secara maksimal”, ujar Bambang Kuswijayanto, Co Founder Bank Wakaf Internasional ini menuturkan.
Wakaf disadari menjadi intrumen penting dalam membangun ekonomi umat, maka ragam programnya berorientasi pada upaya meningkatkan kualitas hidup manusia dengan rangkaian aktifitas untuk kemaslahatan sesama. Maka, era saat ini perlu dilakukan kolaborasi dengan berbagai pihak terutama lembaga pengelola wakaf agar lebih terdepan berperan dalam membangun era wakaf yang kembali gemilang.
“Kami berharap sinergi ini tidak sekedar partner tapi menjadi modeling dalam pengelolaan wakaf tidak hanya di Indonesia tapi dunia”, papar pengelola wakaf yang beroperasi di delapan negara ini.
Sambutan antusias juga disampaikan pembina Baitul Wakaf yang menyebutkan, semua asset pendidikan dan pesantren Hidayatullah sebagian besar bermula dari wakaf yang kemudian berkembang menjadi sarana pendidikan, perkebunan dan lainnya.
“Dari awal para perintis dan dai mengawali lembaga pendidikan yang kini sudah ada di 34 provinsi dan 500 lebih pesantren berawal dari wakaf, kedepan yang tengah dikembangkan Baitul Wakaf adalah bagaimana membangun pengelolaan wakaf yang terintegratif dan program yang mendekat pada milenial”, ujar Asih Subagyo selaku Pembina Baitul Wakaf menuturkan. Pertemuan yang berlangsung di kantor Pusat Hidayatullah ini diakhiri dengan ramah tamah dan tukar cindera mata dan akan diagendakan untuk kembali melakukan kordinasi untuk mewujudkan gagasan pengembangan kerjasama.