DEPOK – Baitul Wakaf (BW) menjadi peserta yang lulus dalam Sertifikasi Kompetensi Nazhir Wakaf yang diadakan Lembaga Sertifikasi Profesi Badan Wakaf Indonesia (BWI) bersama Kementerian Agama (Kemenag). Uji kompetensi nazhir (pengelola wakaf) ini berlangsung pada Senin (8/11), di Hotel Bumi Wiyata, Depok.
Ada delapan unit kompetensi pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf yang diujikan. Pertama, merumuskan kebijakan. Kedua, menyusun strategi. Ketiga, menyusun desain program. Keempat, menyusun rencana kegiatan dan anggaran program. Kelima, membangun kemitraan. Keenam, melaksanakan manajemen risiko. Ketujuh, menyusun laporan. Dan kedelapan, mengelola risiko operasional.
Ketua Badan Pelaksana Badan Wakaf Indonesia Prof. Ir. Mohammad NUH., DEA menjadi salah satu pemateri kegiatan pelatihan dan sertifikasi Nazhir pada Senin di Depok, Jawa Barat.
Mantan Menteri Pendidikan Era SBY itu, mengatakan bahwa tujuan diadakan kegiatan tersebut untuk membekali kemampuan Nazhir dalam mengelola, memanfaatkan dan mengembangkan harta benda wakaf agar semakin besar aset wakafnya. Serta Nazhir bisa menjaga nilai pokok harta benda wakaf agar tidak berkurang dan hilang.
“Setelah pelatihan ini Nazhir harus mampu , mengelola dan mengembangkan nilai valuasi harta benda wakaf yang sudah diamantkan wakif,” ujar Prof. Mohammad NUH. Selain itu, Prof Mohammad NUH juga menjelaskan tujuan diadakan kegiatan ini adalah Untuk menciptakan Nazhir yang kompeten profesional dan amanah.“Nazhir itu harus amanah dan profesional untuk itu kegiatan ini ada pada hari ini,” ujar Prof. Mohammad NUH.
Alhamdulillah, empat hari untuk sertifikasi uji kompetensi pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf dengan delapan kode unit, dinyatakan kompeten.